SENI BUDAYA

Taman Benteng Mataram

  • Administrator
  • Senin, 25 Maret 2024
  • menit membaca
  • 184x baca
Taman Benteng Mataram

Taman Benteng Mataram

 

Bantul, jogja-ngangkring.com - Kota-kota kerajaan di Pulau Jawa tidak dapat dipisahkan dari sistem pertahanan berbenteng. Hal yang sama berlaku untuk kota-kota kerajaan pada masa Mataram Islam. Semua ibu kota kerajaan Mataram Islam, mulai dari Kota Gedhe, Plered, Kartasura, Surakarta, hingga Yogyakarta, dilengkapi dengan tembok pertahanan yang mengelilingi kompleks keraton.

 

Awalnya, Taman Benteng Mataram adalah sebuah kebun yang ditinggalkan oleh warga setempat. Dengan inisiatif dari Kepala Dusun Kedaton, Suwardi, dan kerja sama dengan warga lokal, kebun tersebut diubah menjadi sebuah ruang publik terbuka. Melalui kerja keras dan swadaya, warga membersihkan, membangun, dan mengembangkan kebun tersebut menjadi destinasi yang berbasis masyarakat di Pleret, Bantul.

Pemilihan nama "Taman Benteng Mataram" bertujuan untuk mengenalkan fakta sejarah bahwa di wilayah Kedaton, Plered, pernah berdiri Kerajaan Mataram. Selain itu, lokasi taman ini, yang terletak di sebelah selatan benteng keraton, menegaskan keberadaan sejarahnya. Benteng Mataram, yang tingginya sekitar 6 meter dan tebalnya 2-3 meter, diperkirakan memiliki jalur keliling sekitar 3000 meter, melindungi area kedaton seluas 30 hektar.

Dengan dukungan dari masyarakat dan berbagai lembaga terkait, Taman Benteng Mataram telah melampaui harapan awalnya. Taman ini telah berkembang menjadi tujuan wisata keluarga, pusat kuliner, tempat penyelenggaraan berbagai acara lokal dan provinsi, panggung pertunjukan musik langsung, bahkan menjadi tempat lahirnya Griya Tari Tunas Mataram.

Keberhasilan Taman Benteng Mataram menjadi bukti nyata dari inisiatif masyarakat untuk mendukung situs Beteng Mataram sebagai tempat pendidikan bagi generasi muda dan masyarakat, serta untuk mempertahankan keunikan dan warisan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tinggalkan Komentar

Kirim Komentar