SENI BUDAYA

KOSETA Peduli: Seni Bergerak untuk Kemanusiaan

  • Administrator
  • Kamis, 18 Desember 2025
  • menit membaca
  • 15x baca
KOSETA Peduli: Seni Bergerak untuk Kemanusiaan

KOSETA Peduli: Seni Bergerak untuk Kemanusiaan

YOGYAKARTA, jogja-ngangkring.com — Banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada 25–27 November 2025 menimbulkan duka mendalam. Sebanyak 442 orang meninggal dunia, 402 orang dinyatakan hilang, dan 156.918 warga harus mengungsi. Tragedi kemanusiaan ini menggerakkan solidaritas dari Yogyakarta.

KOSETA (Koperasi Produsen Seniman Budayawan Adiluhung Yogyakarta) menyatakan sikap bahwa seni tidak boleh berdiam diri ketika kemanusiaan terluka. Berpijak pada nilai-nilai Pancasila—kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, serta keadilan sosial—KOSETA menerjemahkan sikap tersebut dalam aksi gotong royong.

Ketua Gerakan Seniman Budayawan, HMS Wibowo, menyampaikan bahwa KOSETA mengusung prinsip “tiada kata terlambat dalam darma kemanusiaan”. Setelah melakukan audiensi dengan Dinas Kebudayaan DIY, KOSETA memutuskan menggelar kegiatan Koseta Peduli sebagai bentuk bakti sosial dan penggalangan dana bagi para korban bencana.

Kose­ta Peduli akan dilaksanakan pada Sabtu, 20 Desember 2025, mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai, bertempat di Cangkir Bumi Coffee, Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH No. 121, Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diisi dengan pentas seni dan sastra, doa bersama, serta penggalangan dana. Acara tersebut melibatkan seniman dan budayawan KOSETA, mahasiswa, serta mahasiswa asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang menempuh studi di Yogyakarta. Keterlibatan lintas daerah ini menegaskan bahwa penderitaan di satu wilayah adalah duka seluruh bangsa.

Wibowo menambahkan, kebudayaan memiliki peran strategis dalam merawat nilai kemanusiaan dan memperkuat ketangguhan sosial di tengah bencana. Koseta Peduli, menurutnya, bukan sekadar acara amal, melainkan pernyataan sikap bahwa seni memiliki keberpihakan dan tanggung jawab sosial. Dari Yogyakarta, pesan itu disuarakan: ketika alam memberi ujian, manusia harus bersatu, dan seni hadir untuk mengulurkan harapan. (tor)

Tags: KOSETA

Tinggalkan Komentar

Kirim Komentar