Menghidupkan Gagasan Revolusioner: Satu Pekan Bersama Bung Besar di Kaliurang
SLEMAN, jogja-ngangkring.com – Dalam semangat menyambut satu abad Indonesia merdeka, Ruang Literasi Kaliurang menggelar perhelatan budaya dan intelektual bertajuk Satu Pekan Bersama Bung Besar, berlangsung pada 24–30 Juni 2025. Acara ini menjadi bagian dari refleksi nasional terhadap pemikiran-pemikiran Presiden pertama RI, Sukarno, yang hingga kini tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Menggandeng Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yayasan Bumi Pancasila, dan Yayasan Bung Karno, kegiatan ini berlangsung di Dusun Penen, Harjobinangun, Pakem, Sleman — markas Ruang Literasi Kaliurang yang kini menjadi ruang hidup gagasan.
Pembina Yayasan Ruang Literasi Kaliurang, Willy Aditya, dalam sambutannya menegaskan pentingnya membumikan kembali warisan pemikiran Sukarno. “Bangsa ini harus terus ingat bahwa kita punya sosok besar seperti Bung Karno, yang pemikirannya melampaui zaman. Bung Karno bukan hanya milik Indonesia. Ia milik dunia,” ujarnya.
Pameran foto dan surat-surat pribadi Bung Karno menjadi bagian paling menyita perhatian. Di sana, publik bisa melihat betapa intensifnya interaksi Bung Karno dengan para tokoh besar dunia pasca Perang Dunia II — dari Nehru, Ho Chi Minh, Nikita Kruschev, hingga John F. Kennedy, bahkan Castro dan Che Guevara. Dokumentasi itu menggambarkan peran aktif Bung Karno dalam upaya membangun tatanan dunia baru yang adil dan beradab, yang ia sebut sebagai “Revolusi Manusia”.
Tak sekadar pameran, kegiatan juga diramaikan dengan lomba pidato, lomba menulis surat cinta kepada Republik, hingga diskusi publik dengan tema-tema strategis. Empat diskusi utama mencakup: Sarinah: Narasi Perempuan dalam Pembangunan Bangsa, Krisis Global dan Tantangan Tata Ulang Dunia, Pancasila sebagai Pembentuk Identitas Nasional, dan Trisakti 2.0: Peluang Indonesia Menuju Berdikari Digital. Menurut panitia, acara ini dirancang bukan sekadar nostalgia, melainkan sebagai ajakan untuk menghidupkan kembali semangat Holopis Kuntul Baris — semangat gotong royong dalam membangun masa depan bangsa.
“Ketika dunia menghadapi krisis multidimensi, kita perlu kembali ke fondasi yang digagas oleh Bung Karno. Ia memberi arah, bukan sekadar mimpi,” tambah Willy.
Dengan Satu Pekan Bersama Bung Besar ini, masyarakat diajak menengok ulang cita-cita kemerdekaan, tidak hanya sebagai momentum sejarah, tetapi juga sebagai jalan menuju masa depan Indonesia yang lebih berdaulat, adil, dan manusiawi. (Yun)
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar