TERAS

Gowes Yogyakarta–Wonosobo, Komunitas SelJum Kampanyekan Anti Korupsi

  • Administrator
  • Rabu, 17 Desember 2025
  • menit membaca
  • 67x baca
Gowes Yogyakarta–Wonosobo, Komunitas SelJum Kampanyekan Anti Korupsi

Gowes Yogyakarta–Wonosobo, Komunitas SelJum Kampanyekan Anti Korupsi

YOGYAKARTA, jogja-ngangkring.com  — Lima pesepeda dari komunitas Gowes Happy SelJum menggelar safari bersepeda bertajuk Tour de Wonosobo untuk mengampanyekan gerakan anti korupsi. Kegiatan yang menempuh ratusan kilometer dari Yogyakarta menuju Wonosobo dan kembali lagi ini berlangsung pada Minggu–Senin, 14–15 Desember 2025, bertepatan dengan momentum Hari Anti Korupsi Sedunia.

Rombongan dipimpin oleh Hary Sutrasno bersama Effendi, Wintono, Ahmad Riyatno, dan Waluyo. Meski diguyur hujan hampir sepanjang perjalanan, para penggowes tetap melanjutkan agenda kampanye sebagai bentuk kepedulian masyarakat sipil terhadap upaya pemberantasan korupsi.

“Korupsi di Indonesia sudah berada pada tahap yang mengkhawatirkan dan berdampak luas pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Lewat safari bersepeda ini, kami ingin mengajak publik untuk ikut bersuara,” ujar Hary Sutrasno di sela kegiatan.

Sepanjang rute yang melintasi kawasan Borobudur hingga Wonosobo, rombongan menyosialisasikan pesan anti korupsi melalui spanduk dan brosur. Mereka juga berdialog langsung dengan warga di sejumlah titik perhentian, termasuk warung, masjid, dan ruang publik.

Ketua misi, Effendi, mengatakan bahwa bersepeda dipilih sebagai medium kampanye karena dekat dengan masyarakat. “Bersepeda bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga bisa menjadi sarana menyampaikan nilai-nilai sosial. Kami ingin Indonesia juga sehat dari praktik korupsi,” ujarnya.

Di Wonosobo, rombongan mendapat dukungan moral dari jamaah Masjid Al Manshur. Pengasuh Pondok Pesantren Al Manshur, KH Ahmad Chaedar Idris, menegaskan pentingnya perjuangan berkelanjutan melawan korupsi yang disertai dengan kepedulian sosial. Ia mengingatkan agar gerakan moral juga diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti membantu anak yatim dan kelompok rentan.

Dalam perjalanan pulang, kampanye serupa dilakukan di Masjid Raya Darussalam, Temanggung. Di hadapan jamaah, Hary Sutrasno menegaskan bahwa korupsi bukan hanya kejahatan hukum, tetapi juga kejahatan kemanusiaan karena berdampak pada meningkatnya kemiskinan, ketimpangan, pengangguran, serta menurunnya kualitas layanan publik.

Selain seruan moral, para penggowes juga mengingatkan peran masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Mereka merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2018 yang menjamin perlindungan dan penghargaan bagi warga yang berperan dalam pencegahan dan pengungkapan tindak pidana korupsi.

Kegiatan Tour de Wonosobo berakhir di Yogyakarta, namun pesan yang dibawa diharapkan terus bergema. Komunitas Gowes Happy SelJum menegaskan bahwa perlawanan terhadap korupsi dapat dimulai dari langkah sederhana, melalui partisipasi aktif warga dan keberanian untuk bersuara demi Indonesia yang bersih dan bermartabat. (Tor)

Tinggalkan Komentar

Kirim Komentar