Gagasan Pengelolaan Sampah Mandiri Warga Nglatiyan Bukan Agenda Kampanye Pilkada
Kulonprogo, jogja-ngangkring.com - Warga Padukuhan Nglatiyan, Kelurahan Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, DIY, memutuskan untuk beralih dari penambangan pasir, yang telah menjadi sumber mata pencaharian utama selama lebih dari dua dekade menuju pengelolaan sampah. Ide ini muncul dalam Musrenbang Desa dan telah dibahas dalam musyawarah desa sekitar dua tahun lalu (2022), jauh sebelum kampanye Pilkada dimulai. Demikian disampaikan Nuri, selaku perwakilan warga sekaligus penggagas ide, dalam acara sarasehan warga di padukuhan Nglatiyan I, kemarin.
Nuri yang didampingi oleh Direktur PT Sinergi Bumilangit Seraya (SBS), Arthur, menegaskan bahwa keputusan ini lahir dari kesadaran kolektif tentang dampak lingkungan dan keberlanjutan ekonomi, serta menegaskan bahwa inisiatif tersebut bukan bagian dari kampanye politik, melainkan murni untuk masa depan mereka. Ia juga menjelaskan bahwa warga telah lama menyadari kerusakan lingkungan akibat penambangan pasir serta berkurangnya cadangan material. Oleh karena itu, mereka mulai mencari alternatif yang lebih berkelanjutan dan akhirnya ingin membangun pusat pengelolaan sampah terpadu yang dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.
Sebagai bukti keseriusan, pada 14 September 2024, sebanyak 50 warga Nglatiyan mengikuti studi banding ke TPST Kedung Randu dan Greenposa. Desa Kedung Randu di Banyumas sukses memanfaatkan sampah untuk budidaya maggot dan kegiatan ekonomi lainnya. Studi banding ini memberikan pengetahuan teknis serta mendorong warga untuk menerapkan langkah serupa di Nglatiyan.
Warga berharap dukungan dari pemerintah dan media untuk membantu mereka dalam proses transformasi ini. Dengan semangat gotong-royong dan kolaborasi, mereka optimis dapat menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan serta menjadi contoh bagi wilayah lain yang menghadapi masalah serupa. (Yun)
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar